Sekitar tiga ribu orang mengikuti arak-arakan SILIWANGI NGABABAKAN DEUI di Bandung siang tadi. Unjuk rasa menolak komersialisasi Hutan Kota Babakan Siliwangi ini berlangsung tertib dengan kawalan polisi di depan dan belakang, dimulai dari kawasan Lebak Siliwangi, melewati Jalan Ir. H. Djuanda dan Jalan Merdeka, hingga ke halaman Balai Kota.
Dimulai dengan rangkaian orasi dari penggagas demonstrasi dan sejumlah tokoh masyarakat, kegiatan ini ditandai dengan upacara ruwatan yang dilaksanakan oleh seniman Mas Nanu Mudajat dan kawan-kawan. Massa kemudian bersama-sama membongkar pagar seng milik P.T. EGI, perusahaan swasta yang mendapat izin dari pemerintah Kota Bandung untuk membangun tempat usaha di hutan kota itu, yang selama ini menutupi Babakan Siliwangi. Lempengan seng yang telah dilukisi oleh para seniman itu kemudian diarak ke Balai Kota, termasuk beberapa di antaranya yang diusung dengan jampana oleh sejumlah seniman penggotong sisingaan.
Pembongkaran seng dan arak-arakan dimulai dengan lantunan tembang pangrajah dari penembang terkemuka Neneng Dinar dari atas atap mobil komando demonstrasi. Sepanjang jalan, arak-arakan juga diwarnai dengan lantunan lagu-lagu kliningan. Sementara seniman Tisna Sanjaya, Direktur Walhi Jabar Dadan Ramdan Harja, pendiri Paguyuban Sundawani Robby Maulana Dzulkarnaen dan aktivis lainnya sibuk mengatur jalannya arak-arakan, antara lain dengan menyampaikan orasi sepanjang jalan.
Massa yang turut dalam aksi ini berasal dari berbagai komunitas, antara lain Paguyuban Pasundan, Walhi Jabar, Paguyuban Sundawani, Aliansi Keturunan Sunda Nusantara (Aksan), Padepokan Cipageran, Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), Common Room, Bandung Creative City Forum (BCCF), dan belasan komunitas lainnya. Hadir pula sejumlah tokoh seperti sesepuh Siliwangi Solihin G. P., penyanyi Acil Bimbo, politisi Mira Gnagey, seniman Isa Perkasa, seniman Diyanto, penulis Hikmat Gumelar, penulis Mona Sylviana, pemusik Harry Pocang, seniman Aat Soeratin, seniman Asep Berlian, pengacara Dindin S. Maolani, pengacara Memet S. Hakim, politisi Memet Hamdan, politisi Boeky Wikagoe, calon walikota Budi Setiawan, calon walikota Ridwan Kamil, dan masih banyak lagi, termasuk sejumlah tokoh dari kalangan Tionghoa-Indonesia di Bandung. Ikut serta pula sejumlah mahasiswa aktivis kampus dari Bandung dan sekitarnya.
Sesepuh Siliwangi Solihin G. P. Ikut bergabung dengan massa setelah mengikuti perayaan ulang tahun ke-67 Kodam Siliwangi di tempat lain. Baik di Babakan Siliwangi maupun di halaman Balai Kota, tokoh berusia 87 tahun itu ikut berbicara di hadapan orang banyak, antara lain dengan melontarkan kecaman terhadap Walikota Dada Rosada yang dinilainya serakah sehingga kepentingan pribadinya sampai mengorbankan kepentingan orang banyak. Solihin juga mengingatkan Dada beserta aparatnya untuk tidak melawan kehendak rakyat.
“Cing atuh, euy. Geus sapuluh taun nyepeng kakawasaan, bet euweuh waregna kukumpul keur pangsiun téh. Na hayang dua puluh taun kitu nyepeng kakawasaan téh, nepi ka ngasong-ngsongkeun pamajikan. Aing éra!” begitu antara lain kecaman Solihin terhadap Dada yang disambut dengan tempik sorak massa di halaman Balai Kota. Kecaman senada juga dia lontarkan dalam orasinya di Babakan Siliwangi menjelang arak-arakan. Solihin bahkan ikut mencabut seng di Babakan Siliwangi didampingi oleh Tisna Sanjaya yang secara simbolis mengawali pembongkaran pagar seng yang mengungkung hutan kota itu.
Baik Walikota Dada Rosada maupun Sekretaris Daerah Edi Siswadi, dua pejabat yang terpaut pada kontroversi komersialisasi Babakan Siliwangi, dikabarkan tidak ada di Balai Kota. Keduanya dikabarkan sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hanya Wakil Walikota Ayi Vivananda yang keluar menemui massa di halaman Balai Kota. Atas desakan massa, Ayi ikut menandatangani petisi penolakan komersialisasi Babakan Siliwangi. Dia mengatakan, secara pribadi dirinya selalu mendukung kegiatan pelestarian Babakan Siliwangi. Namun, dia dikritik pula oleh Solihin yang mengingatkan agar sebagai pemimpin Ayi seharusnya menyatakan dukungannya terhadap tuntutan masyarakat secara bulat, tidak setengah-setengah. “Ulah jadi pengkhianat, Ayi!” ujar Solihin.
Sepeninggal Ayi dari antara kerumunan, massa mendesak agar ada anggota DPRD Kota Bandung yang datang menemui mereka. Setelah beberapa saat massa berteriak-teriak, keluarlah Haru Suhandaru, salah seorang anggota DPRD Kota Bandung beserta beberapa pejabat sekretariat DPRD Kota Bandung. Dia juga menyatakan dukungannya atas aspirasi massa dan berjanji bahwa dalam satu atau dua hari mendatang untuk berembuk dengan sesama anggota DPRD Kota Bandung untuk menyarankan pemerintah Kota Bandung agar segera membatalkan surat izin mendirikan bangunan di Babakan Siliwangi kepada PT EGI.
Sementara itu, upaya-upaya untuk melakukan gugatan hukum atas kebijakan pemerintah Kota Bandung yang mengamini kepentingan PT EGI di Babakan Siliwangi terus ditempuh oleh para aktivis. Adapun lukisan-lukisan seng yang diarak dari Babakan Siliwangi itu kemudian diangkut ke galeri Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan untuk dipamerkan sebagai karya seni buat publik.***
awal sebuah revolusi…………….
Reblogged this on .:: Rakyat Demokrasi ::. and commented:
Save Babakan Siliwangi!
alhamdulilah masih aya sepuh anu merhatoskeun kawasan banmdung…saya mendukung aksi ini…hese pemimpin ayena mah ngadenge jelema nu eweh pangarus mah…semoga mang ihin disehat kan selalu dipasihan umur poanjang…amin
alhamdulillah,,,
hatur nuhun kanggo perhatosanana..
ka alam parahyangan..
meh tuluy hejo, maangpaat kanggo sadayana..
Samphrazuun Cing Atuh Pa Wali Kota , cing Eling ulah mere IMB , Geura Cabut dei IMB-na sing karuya Wargi Kota. Pan Baksil teh Hutan Kota Bandung karunya wargi mun seg 40 Pohon dituaran, atuh nyontoan nu alus, Atuh
Bandung teh moal Sejuk deui
PARA AVATAR TURUN GUNUNG MEMBELA BABAKAN SILIWANGI
Sangat menggetarkan dan membuat sekujur tubuh siapapun yang hadir saat itu, merinding kaku tak mampu bergerak mendengar kata-kata sakral yang di “Fatwakan” oleh Zaro Bandung sebagai Pupuhu Para Avatar atau Zaro Agung Parahyangan Anyar; Mandalajati Niskala, yang memiliki nama asli Cakra Waluya Wirapati Suramanggala, mengenai pembelaannya terhadap Babakan Siliwangi.
Kata bertuah “Sang Avatar Cakra” sudah 3 kali diucapkan; tanggal 20/5/2013 di Babakan Siliwangi & di Balai Kota Bandung, tanggal 25/5/2013 di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jl. Naripan 7, Bandung.
Menyimak untaian kata sakral yang dikeluarkan “WALLOHI” saya yakin akan berdampak bagi pera pelaku sindikan kejahatan yang merencanakan akan menguasai Kota Bandung sebagai Titik Pusat Bumi atau dikenal dengan nama PUSAT PARAHYANGAN, terkhusus Babakan Siliwangi.
Kata sakral lainnya dilontarkan oleh “Sang Avatar Ki Murtala”, dengan ketegasannya akan menghadirkan “KUASA TUHAN” untuk menghukumi Para Sindikat kejahatan kapitalis yang merusak kota Bandung.
Ki Murtala adalah Sang Avatar, “Manusia Sakti” dari Bandung yang akan membuat Dunia terkejut karena akan memecahkan Rekord Dunia; Hidup dalam ruangan kaca bersama 2013 ular berbisa mancanegara selama 4 bulan dan akan mendapat 24 ribu kali patukan ular berbahaya yang sangat mematikan.
PARA AVATAR TURUN GUNUNG MEMBELA BABAKAN SILIWANGI,
PERTANDA SINDIKAN KEJAHATAN PENGUASA & PENGUSAHA AKAN SEGERA BERAKHIR. SEMOGA. AMIN.
█▀█║▀█▀║█║║║█▀█║▀█▀║█
█▄█║║█║║█║█║█▄█║║█║║█
▀║▀║║▀║║▀║║║▀║▀║║▀║║▀
█▀█║▀█▀║║█▀║█▀▀║█
█▀▀║║█║║║█▀║█║█║█
▀║▀║║▀║▀║▀▀║▀▀▀║▀
█▀▀║█▀█║█▀║█▀█║█▀▄║█▀█
▀▀█║█║█║█▀║█║█║█║█║█▄█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀║▀║▀║▀▀║║▀║▀
█▀▀║█║║║█▀█║█▀█║█▀█║█
█║█║█║║║█║█║█▀█║█▄█║█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀▀▀
█▀█║█▀█║█▀█║█▀▀║█║█║║█║▀█▀
█▀█║█▄█║█║█║█║█║█▀▀█║█║║█
▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀▀▀║▀║║▀║▀║║▀
▀▀█║█▀█║█║▀▀█
█▀▀║█║█║█║▀▀█
▀▀▀║▀▀▀║▀║▀▀▀
BOLEH JADI BABAKAN SILIWANGI
MERUPAKAN BAGIAN DARI PERANG SURALAYA.
PERANG SURALAYA
ADALAH PERANG PUSAT PARAHYANGAN
MENGUSIR KEANGKARAMURKAAN
█▀█║█▀█║█▀▀║█▀█
█║█║█▀█║█║█║█▀█
▀║▀║▀║▀║▀▀▀║▀║▀
█▀█║█▀▀║█▀█║║█▀▀║█║█║█▀█║█▀█║█▀█
█▀▀║█▀▀║█▀▀█║█║║║█▀█║█║█║█║█║█▄█
▀║║║▀▀▀║▀║║▀║▀▀▀║▀║▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀
Alias NAGA~PARA~CHINA OLEH
║█║█▀█║█▀█║█▀█║█▀█║█▀▀║
║█║█▄█║█▀█║█▄█║█║█║█║█║
▀▀║▀║▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀▀▀║
▀█▀║█║█║▀█▀║█║█║█║█║║█▀█
║█║║█║█║║█║║█║█║█▀▀█║█▄█
║▀║║▀▀▀║║▀║║▀▀▀║▀║║▀║▀║▀
PUTRA SANG BIMA.
PERANG SURALAYA ADALAH PERANG SPIRITUAL
DIMANA NAGA PERCHONA BERNIAT MENGUASAI
WILAYAH SURALAYA SEBAGAI PUSAT BUMI
ATAU PUSAT PARAHYANGAN.
Naga Perchona sangat kuat & angkuh
karena memiliki PASUKAN BAYARAN.
Hanya BIMA SUCI atau JABANG TUTUKA
yang mampu menghancurkan kekuatan
Pasukan Naga Perchona melalui perang suci
atau PERANG SPIRITUAL KEGAIBAN,
atau bisa disebut PERANG AVATAR.
SILAKAN NAGA PERCHONA KAU KELUARKAN
KEKUATAN PASUKAN BAYARAN DAN KAMI AKAN
MENURUNKAN PARA “AVATAR” JABANGTUTUKA.